Friday 27 March 2009

Paus soal kondom

Diperbaharui pada: 27 Maret, 2009 - Published 02:31 GMT (BBC Indonesia)
Lancet kritik Paus soal kondom


Paus Benediktus XVI
Paus: HIV/Aids diatasi dengan kesetiaan dan menahan nafsu.
Jurnal kesehatan bergengsi dunia, Lancet, menuduh Paus Benekditus membengkokkan ilmu pengetahuan saat memberi komentar tentang kondom.

Laporan itu menyebutkan komentar Paus baru-baru ini bahwa kondom membuat masalah HIV/Aids lebih buruk sama sekali tidak akurat serta bisa membawa konsekuensi yang amat besar.

Paus mengatakan epidemi yang kejam itu seharusnya diatasi dengan kesetiaan pada pasangan dan menahan nafsu, daripada menggunakan kondom.

Dalam kunjungan ke Afrika yang pertama beberapa waktu lalu, Paus mengatakan HIV/Aids adalah tragedi yang tidak bisa diatasi hanya dengan uang, yang tidak bisa diatasi dengan pembagian kondom, yang justru akan meningkatkan masalah.

Paus mengatakan ajaran tradisional gereja sudah terbukti sebagai satu-satunya jalan aman dalam mencegah penyebaran HIV/Aids.

Wartawan BBC di Roma, David Willey, mengatakan pandangan Vatikan adalah mendorong orang untuk menggunakan kondom hanya akan meminimalkan efek dari perilaku yang merusak.

Meminta ditarik

...itu bisa merusak kesehatan jutaan orang dan pernyataan itu sebaiknya dicabut atau diperbaiki

The Lancet

Lancet, yang berkantor di London, mengatakan kondom latex merupakan cara yang paling efisien dalam mengurangi transmisi HIV/Aids lewat hubungan seksual.

"Apakah kekeliruan Paus karena ketidaktahuan atau upaya yang sengaja untuk memanipulasi ilmu guna mendukung ideologi Katolik tidaklah jelas," tulis Lancet.

Namun mereka mengatakan komentar itu masih tetap ada dan mendesak Vatikan untuk menariknya.

"Jika tokoh yang berpengaruh, baik itu tokoh agama maupun politik membuat pernyataan ilmiah yang tidak benar, itu bisa merusak kesehatan jutaan orang dan pernyataan itu sebaiknya dicabut atau diperbaiki."

"Apapun yang kurang dari Paus Benekditus akan menjadi hambatan besar dalam layanan kepada umum dan kampanye kesehatan, termasuk ribuan umat Katolik yang bekerja tak lelah-lelahnya untuk mencegah penyebaran HIV/Aids di seluruh dunia."

Wartawan kami mengatakan artikel itu memperlihatkan bahwa artikel di Lancet itu sepertinya memperlihatkan bahwa upaya Paus untuk mengklarifikasi posisi Vatikan atas kondom malah memukul balik.

Temuan pecahan asteroid

Temuan pecahan asteroid
26 Maret, 2009 - Published 04:58 GMT (BBC Indonesia.com)

Asteroid
Biasanya pecahan meteorit yang ditemukan tidak diketahui asalnya
Pecahan dari asteroid yang diikuti saat jatuh ke bumi untuk pertama kalinya berhasil ditemukan oleh para ilmuwan.

Sebuah laporan di jurnal sains, Nature, mengatakan sekitar 50 potongan dari asteroid dikumpulkan di Sudan, tempat jatuhnya asteroid itu Bulan Oktober tahun lalu.

Para ilmuwan mengatakan temuan tersebut menawarkan kesempatan yang unik untuk mempelajari rute perjalanan asteroid dan kandungan kimia di dalamnya.

Selain itu ilmuwan juga mengharapkan dengan meneliti pecahan asteroid yang ditemukan maka bisa diatasi jatuhnya asteroid yang lebih besar ke bumi di masa depan.

Asteroid seukuran mobil, yang dikenal dengan nama 2008 TC3, dideteksi oleh para astronom di negara bagian Arizona, Amerika Serikat, Oktober tahun lalu.

Dengan menggunakan teleskop, asteroid itu kemudian diikuti perjalanannya saat berkeliling sampai pecah berkeping-keping di atmosfir bumi di atas gurun Nubian di Sudan.

Tergolong muda

Ini adalah meteroit yang belum ada dalam koleksi kami, materi yang benar-benar baru

Peter Jennisken

Peter Jennisken --salah seorang penulis dalam laporan di jurnal Nature itu-- dan ilmuwan dari Seti Institute di California, kemudian pergi ke Sudan bersama satu tim peneliti untuk mencoba menemukan lokasi jatuhnya pecahan asteroid itu.

Dan upaya pencarian yang seksama berhasil menemukan 47 pecahan meteroit untuk diteliti.

"Asteroid ini terbuat dari bahan yang cepat pecah yang menyebabkannya meledak pada ketinggian 37 kilimeter, sebelum jatuh dengan jauh lebih pelan," kata Jennisken.

"Ini adalah meteroit yang belum ada dalam koleksi kami, materi yang benar-benar baru," tambahnya.

Penulis lain laporan itu, Douglas Rumble dari Carnegie Institution, mengatakan sebelumnya banyak meteroit yang sduah diamati saat terbakar ketika memasuki atmosfir bumi.

Ketika meteroit jatuh ke bumi untuk diselidki, peneliti biasanya jarang sekali mendapat informasi tentang dari mana asteroid itu dan apa jenisnya.

Sementara dalam kasus 2008 TC3 ini sudah diketahui merupakan jenis meteroit yang relatif jarang yang disebut dengan urilites --yang mungkin berasal dari satu unit tubuh.

Setelah mempelajari pecahan 2008 TC3 di Sudan, para ilmuwan berpendapat asteroid itu masih relatih muda karena baru menghabiskan beberapa juta tahun saja di sistem tata surya.

ORIFLAME UNIVERSITY

Blog Archive

ALAMAT IP KAMU

streetdirectory.co.id

Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji

PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.