Saturday 26 June 2010

Anumerta Ibu Badinah, BA

Ibu Badinah adalah seorang Guru lulusan Diploma IKIP Yogyakarta. Beliau dilahirkan tanggal 11 April 1953 lulus kuliah dan bekerja sebagai Guru pada umur 24 tahun (1977). Menikah pada tahun 1978 dan memiliki anak pertama pada tahun 1979 yaitu saya Muthofar Hadi, S.Si.

Ibu Badinah mengajar di SD Pleret, kemudian pada tahun 1989 ayahnya yang bernama Muhdini, kepala Dusun Gerselo, sejak masa revolusi kemerdekaan, meninggal Dunia. Sehingga Beliau mengasuh saya sendiri di rumah Ibu Muhdini, sebelumnya saya sering minta ditemani Kakek saya Muhdini. Ibu Badinah pindah mengajar di SD Kretek kemudian pindah mengajar di SMP N Pundong.

Ibu Badinah adalah seorang istri prajurit AL, yang bertugas di kapal perang. Sehingga hanya seminggu sekali suami Ibu Badinah bertemu keluarga di rumah.

Ibu Badinah pernah diajak tinggal bersama suami di Surabaya, namun tidak bersedia.

Pada tanggal 27 Mei 2006 beliau sedang mempersiapkan sarapan pagi. Malam tanggal 27 Mei, Ibu Badinah berbincang bersama dengan saya di ruang tamu. Saya berbaring di kursi menonton TV sedangkan Ibu Badinah duduk dikursi dimeja panjang kami di ruang tamu menulis Skripsi S1. Dan sempat saya menawaran untuk nanti bisa membantu mengetikkan.

Pada malam itu saya tidak memiliki firasat akan terjadi Gempa, hanya malam itu saya ...(banyak) melamun..saya bergegas pamit untuk tidur lebih awal. Namun sesampai ditempat tidur, entah mengapa air mata saya berlinang, dan saya terasa bangga bercampur sedih.

Saya bangga karena Ibu saya yang sudah membiayai saya sampai lulus S1 dari Jur. Biologi FMIPA UNS, sekarang sudah mengerjakan Skripsi S1. Dan saya sedih karena saya tidak bisa banyak memberikan bantuan terutama tenaga, karena rasa sakit dari operasi keloid dibahu kiri kadang terasa baik terkadang terasa sakit sekali.

Kemudian saya perlahan bisa tidur.

Pada pagi harinya, saya bangun namun bahu kiri saya terasa sakit sekali. Dan saya sembunyikan dari Ibu, dan saat Ibu badinah memanggil saya untuk bangun Sholat Shubuh saya menjawab "Iya, saya sebentar lagi bangun"

Kemudian Ibu menyuruh saya bangun lagi, dan meminta kepada saya membangunkan Adik saya yang paling kecil.

Ibu setelah itu ke dapur, dan sesampai di dapur sempat ada ribut kecil dengan adik ibu Purwanti, yang juga baru bangun dan tidak lekas2 menuju kebelakang dan sempat mendapat perintah Ibu untuk ke kamar mandi depan. Mba Purwanti meninggal dunia pada pukul 12an, di saat para korban gempa bumi yang meninggal dunia sebagian besar dibawa  ke jalan depan rumah, yang kemudian dimandikan, disholatkan, dan dibawa kemakam, yang hanya sebelah barat rumah saya.

Saya merasa sedih Ibu sendirian mengurus keluarga Ibu Muhdini dan keluarga Ibu sendiri.

Pada saat itu Bapak yang sudah purna dari TNI AL lebih dahulu pergi ke Lampung melihat hasil Panen lahan di Lampung, dan rencananya setelah adik saya selesai Ujian kami sekeluarga akan ke Lampung menyusul bapak.

Adik saya yang pertama sudah dapat kerja di Sukoharjo, sehingga pagi itu tidak di rumah.

Pada saat situasi sudah hening tiba2 terdengar suara gemuruh, tempat tidur saya goyang sebentar, dan almari saya roboh namun bisa saya kembalikan lagi. Kemudian setelah saya berdiri sambil menahan almari kembali gempa bumi yang lebih cepat, kemudian almari saya tinggalkan menjatuhi meja belajar saya, dan saya berada di ruang tengah/makan bertemu adik saya ragil.

Kemudian sempt terjadi suruh menyurh antara saya dan adek, saya menyurh adek ke dapur membantu Ibu dan adek menyuruh saya ke dapur membantu Ibu.

Karena saya sering mengalah akhirnya saya iyakan suruhan adek saya ke Dapur, dengan berkata "ya, sebentar lagi, kalau gempa sudah reda". Pada saat itu kemudian sesuatu menjatuhi ubun2 dikepala saya dua kali, saya tanya adek apa yang menjatuhi saya namun dia ttidak tahu kemudian saya mengira itu genteng.

Kemudian adek menyuruh lagi saya ke dapur melihat kondisi Ibu dan nenek.

Belum sampai saya membuka pintu ke arah Rumah nenek menuju Dapur Ibu dari Dapur terdengar bersuara, "Dodik kamu dengan Watik keluar melalui pintu depan saja" kemudian saya jawab "ya (karena saya masih merasakan bahu saya dan lemas pada saya) dan saya menjawab kepada Ibu "Ibu menepi saya ke pinggir tembok di Utara jangan dekat yang bergenting karena gentingnya pada jatuh".

Kemudian dengan kehendak Tuhan Allah swt saya bisa sampai di halaman depan dan gempa bumi berhenti.

Setelah Gempa Bumi berhenti terdengar jeritan minta tolong , takbir, istighfar, dan asap mengepul putih disekitar rumah saya.

saya bingung dan melamun apakah rumah saya saja yang roboh, belum selesai saya melamun adek saya lari ke rumah sebelah dan masuk kerumah itu melihat kondisi anak2 tetangga rumah yang belum keluar. Dan Ibu mereka sudah diluar baru selesai berbelanja di warung depan rumah, sambil berteriak "anaku-anaku dan bertakbir terus menerus"

Kemudian saya mencegah adek saya namun tidak bisa, dan setelah itu saya mulai sadar bahwa gempa Bumi sudah terjadi, dan terdengar suara tetangga menghampiri saya dan mengajak saya menghampiri suara yang merintih-rintih minta tolong. Akhirnya kami berputar dari depan rumah menuju ke barat dimana Rumah bagian barat sudah roboh dan kemudian kami menemukan sumber suara yang ternyata setelah digali adalah Purwanti, adek Ibu.




Melihat kondisi adek Ibu terkubur kemudian saya meninggalkan tetanggal saya dan memintanya untuk menggalinya, sedangkan saya mencari Ibu dan Nenek di bagian Dapur yang juga rata dengan tanah.

Saya telusuru seluruh Rumah dari Dapur hingga Depan rumah melalui Rumah bagian barat yang roboh tidak menemukan Ibu dan nenek, namun menemukan Byudi dan Bardi yang selamat bersembunyi di bawah kasur besi peninggalan Bapak Muhdini, namun Bardi terluka dan mengeluarkan darah.

Kemudian saya mencari lagi Ibu dan nenek sampai kedepan, dan saat itu Bayudi mengingatkan listriknya kemudian saya minta untuk mencabut sekring listrik sedangkan Bardi saya suruh mengambil obat Betadin di ruang tamu (rumah timur) yang tidak roboh namun tidak ketemu.

kemudian saya diberitahu Ibu sudah ditemukan, dan kemudian saya mengajak tetangga (Sdr. Sutawan) untuk membawa Ibu dengan sepeda motor ke Rumah Sakit trdekat, namun sudah tidak tertolong.

Kemudian saya memilih kembali kekampung dan meneruskan pencarian nenek. Saya masih berharap ibu masih hidup dan nenek juga ditemukan masih hidup namun semuanya sudah meninggal. Dan saya berbohong kepada adek bahwa Ibu tidak apa2 dan sekarang kamu ikut saja mengungsi nanti saya cari.

Setelah kejadian gempa hari itu Sri Sultan HB X memberikan kenaikan pangkat kepada Alm Ibu Badinah dan memberikan gelar Anumerta.

Allahumaghfirlahum war khamhum wa'afihi fa'fu'anhum
Allahumalatakhrimnaajrohum walataftinaba'dahum waghfirlanawalahum
semoga keluarga yang masih hidup diberi sabar, tambahan iman dan menjadi orang2 sholeh dan sholehah
aaamiin.

World Cup 2010 Afsel di babak gugur 8 Besar



  1. Grup A 
    Bendera Uruguay 7
    Bendera Meksiko 4
    Bendera Afsel 4
    Bendera Perancis 1
    Grup B 
    Bendera Argentina 9
    Bendera Korsel 4
    Bendera Yunani 3
    Bendera Nigeria 1
    Grup C 
    Bendera Amerika 5
    Bendera Inggris 5
    Bendera Slovenia 4
    Bendera Aljazair 1
    Grup D 
    Bendera Jerman 6
    Bendera Ghana 4
    Bendera Australia 4
    Bendera Serbia 3
    Grup E 
    Bendera Belanda 9
    Bendera Jepang 6
    Bendera Denmark 3
    Bendera Kamerun 0
    Grup F 
    Bendera Paraguay 5
    Bendera Slowakia 4
    Bendera Sel. Baru 3
    Bendera Italia 2
    Grup G 
    Bendera Brasil 7
    Bendera Portugal 5
    Bendera P. Gading 4
    Bendera Korut 0
    Grup H 
    Bendera Spanyol 6
    Bendera Cile 6
    Bendera Swiss 4
    Bendera Honduras 1



    • Babak 16 besar
    • Hasil Akhir (49)
      2 Bendera URU
      1 Bendera KOR
    • Hasil Akhir (50)
      1 Bendera USA
      2 Bendera GHA
    • Hasil Akhir (53)
      2 Bendera NED
      1 Bendera SVK
    • Hasil Akhir (54)
      3 Bendera BRA
      0 Bendera CHI
    • Hasil Akhir (51)
      4 Bendera GER
      1 Bendera ENG
    • Hasil Akhir (52)
      3 Bendera ARG
      1 Bendera MEX
    • Hasil Akhir (55)
      0 (5) Bendera PAR
      0 (3) Bendera JPN
    • Hasil Akhir (56)
      1 Bendera ESP
      0 Bendera POR 
       
      Babak 8 Besar  
    • Sab, 3 Jul 1:30 WIT (58)
      Bendera URU
      Bendera GHA
    • Jum, 2 Jul 21:00 WIT (57)
      Bendera NED
      Bendera BRA
    • Sab, 3 Jul 21:00 WIT (59)
      Bendera ARG
      Bendera GER
    • Ming, 4 Jul 1:30 WIT (60)
      Bendera PAR
      Bendera ESP

ORIFLAME UNIVERSITY

Blog Archive

ALAMAT IP KAMU

streetdirectory.co.id

Muthofar Hadi Sponsor Umroh/Haji

PT Armina Reka Perdana adalah salah satu agen perjalanan Haji/Umrah di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990. Ikuti jamaahnya dan dapatkan kuotanya, Bergabung Klik di sini.